Senin, 06 April 2009

BERITA DUKA MENINGGALNYA PENDIDIKAN DENGAN UU BHP (Bikin Hancur Pendidikan)

UU BHP, UU yang dianggap cikal bakal untuk mempermudah komersialisasi di sektor yang sangat penting disetiap negara yaitu pendidikan. walaupun sampai detik ini isi dari UU bhp belum ada kejelasan, tapi dalam RUU dengan jelas tertuliskan bahwa 1/3 biaya operasional kampus ditanggung oleh mahasiswa, hal itu secara otomatis akan menambah biaya pendidikan, sebagian orang berpikiran bahwa hal itu akan berpengaruh hanya pada universitas negeri saja.
tetapi apabila dikaji lebih dalam maka universitas swasta ikut dirugikan. terang saja rektor universitas islam indonesia menyatakan menolak UU BHP.

Dengan analisa, apabila universitas gajah mada sebagai universitas negeri sekaligus market leader universitas di yogyakarta telah menaikkan biaya kuliah karena sudah tidak mendapat subsidi dari pemerintah maka universitas swasta sebagai pengikut dengan terpaksa harus menaikkan biaya kuliah. Dari pemikiran lain bahwa akan terjadi persaingan modal yang semakin ketat di kalangan universitas swasta. universitas kecil terancam bangkrut apabila tidak bisa bersaing modal dengan yang lain.

Kesalahan bhp:
1.UU BHP adalah uu yang dilahirkan oleh uu sisdiknas,, itu sudah merupakan pelanggaran
2.uu bhp adalah uu yang pelarian dari UUD’45 pasal 31,, yang isinya tentang subsidi anggaran pendidikan 20% APBN dan APBD.
3. uu bhp melegalkan investor asing masuk dalam dunia pendidikan.
4.bhp telah meliberalisasi sektor pendidikan.
5.persaingan modal tidak terelakkan lagi dan menyebabkan bangkrutnya univ. kecil yang tidak bisa bersaing modal.

Kenapa pemerintah melakukan hal itu??

Keinginan pemerintah untuk meliberalisasi sektor pendidikan itu didesak oleh kemuan asing yang mengatas namakan IMF. keuntungan imf dalam hal ini sangatlah besar, mereka akan mendapatkan keuntungan dari investasi asing yang ditanamkan. IMF juga akan mendapatkan buruh yang murah dan terlatih di indonesia dengan banyaknya rakyat yang tidak bisa mengakses pendidikan hingga bangku kuliah.Dengan adnya hal ini dapat diketahui bersama bahwa pendidikan dijadikan sebagai alat imperialisme untuk melancarkan misi-misinya di negara Indonesia. Hal ini dapat terhambat jika pemerintahan dalam negri tidak memberikan sinyal terhadap imperialis dalam artian pemerintah indonesia menentang kerjasama dengan negara imperialis terutama amerika serikat. Sayangnya kebiasaan ini sudah bercokol di indonesia, pemimpin-pemimpin negara kita merasa hutang budi. Balas budi inilah yang nantinya menjadi salah satu faktor yang dimanfaatkan untuk lebih melicinkan praktek kerja penjajahan imperialis di indonesia.

Hari ini rezim kepala batu SBY-JK telah mementingkan kepentingan imperialis dengan berbagai dalihnya daripada mementingkan kepentingan rakyatnya sendiri. Bukan berarti bahwa merupakan kesalahan satu atau dua orang saja. Bisa kita analisa bersama bahwa sebenarnya kesalahan ada pada sistem yang berlaku saat ini, yaitu sistem setengahjajahan-setengah feodal. Sistem ini yang seharusnya bisa bertanggung jawab atas segala kejadian-kejadian yang berdampak negatif. Tapi sistem setengah jajahan dan setengah feodal tidak akan muncul tanpa adanya sebab, sebab dari semuanya adalah masih terhampar sisa-sisa feodalisme di indonesia dan terjajahnya indonesia oleh negara imperialisme.
FEODALISME
Feodal yang artinya tanah, faham tentang tanah. Masih banyak berkuasanya tuan-tuan tanah merupakan sisa-sisa feodalisme. Diperparah saat ini tuan tanah tidak lagi memanfaatkan untuk kebutuhannya sendiri seperti halnya pada saat zaman feodalisme. Tetapi saat ini tuan tanah juga memanfaatkannya sebagai alat untuk memperkaya diri.SETENGAH JAJAHAN, dikaji mulai dari siapa penjajah indonesia????Sulit dipungkiri bahwa penjajah indonesia sebenarnya adalah negara yang selama ini dianggap sebagai hero oleh pemimpin-pemimpin kita. Tidak lain dan tidak bukan US.MENGAPA US MENJAJAH KITA??????PADA KENYATAANNYA TIDAK ADA PENJAJAHAN??????????
Karena SDA yang kita miliki sangat melimpah ruah dan tidak terhitung nilainya. Memang penjajahan itu tidak dilakukan secara terang-terangan seperti halnya penjajahan pada waktu belanda dan jepang. Penjajahan yang dimaksudkan penjajahan pada sektor politik budaya dan ekonomi. Orientasinya memiliki kemiripan pada penguasaan tapi imperialis saat ini lebih ke penguasaan semu, tidak semua orang dapat melihat kekuasaannya di negara jajahannya. Sekarang pun imperialis pimpinan amerika serikat sudah berkuasa di indonesia, dapat dibuktikan presiden kita sangat memihak US salah satu bukti yang kita bahas di awal yaitu UU BHP, kontrak asset-asset negara yang pada kenyataannya negara hanya memperoleh sebagian kecil dari hasilnya bahkan rakyat indonesia pun bisa dibilang tidak ikut mencicipi kekayaan negaranya sendiri. Kita seperti tamu dirumah sendiri. Dengan dalih bahwa menjalin kerjasama, apabila konteksnya seperti yang terjadi pada exshon mobile oil yang pertamina hanya mendapatkan 30 persen dari keuntungannya dan itupun masih dipotong berbagai potongan, apakah itu masih bisa disebut dengan kerja sama?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?!?
LALU MANA YANG DIKATAKAN SEBAGAI KERJASAMA YANG SUDAH DI MULUK-MULUKAN??????????

US juga merupakan negara imperialisme. Dari arti yang sebenarnya imperialisme maka akan menjawab pertanyaan kita diatas.
IMPERIALISME
Paham ini merupakan puncak dari sistem kapitalisme. Dan memiliki karakter yang lebih parah

Senin, 09 Maret 2009

POLITIK LUAR NEGERI

Hancurnya sistem di indonesia tidak akan pernah luput dari judul di atas, karena indonesia merupakan negara setengah jajahan-setengah feodal yang paling berpengaruh karena negara indonesia merupakan negara setengah jajahan. Walaupun 1945 indonesia sudah merdeka tapi objektifnya indonesia masih dalam pengaruh negara lain terutama negara imperialis pimpinan US. Campur tangan imperialislah yang patut disalahkan atas semua hal yang mesengsarakan rakyat indonesia mulai dari rakyat indonesia seprti tamu di rumah sendiri. Rakyat hanya bisa menikmati sebagian kecil hasil bumi negaranya yang seharusnya digunakkan untuk hajat hidup orang banyak. KIta ambil contoh pada exxon yang pada beberapa hari lalu memperpanjang kontraknya padahal PERTAMINA hanya memperole 30 persen saja 70 persen lain diembat oleh asing tanpa belas kasih. Tanpa melihat banyak rakyat indonesia yang hidup jauh di bawah kebutuhan hidup layak, padahal KHL di indonesia sangatlah minim. mis: buruh dan petani adalah mayoritas penduduk indonesia dan mereka sebenarnya penyumbang dana APBN terbesar, Tapi apakah kehidupan mereka sudah pantas?
Buruh yang bekerja di INDOMART hanya memperoleh gaji sedikit diatas UMN, padahal kalau dilihat keuntungan penjualan kardus bekas di indomart per harinya mencapai puluhan juta.
Imperialisme telah merenggut hak-hak raklyat indonesia, hak berpendidikan yang paling diprioritaskan untuk dihancurkan. karena dengan banyaknya anak-anak usia sekolah yang berhenti sekolah akan mempermudah imperialisme untuk mencari buruh yang murah. begitu juga dengan tidak ilmiahnya pendidikan yang telah diajarkan dikampus, pendidikan yang diajarkan tidak sesuai dengan keadaan objektif dalam masyarakat. Pendidikan di indonesia tidak sesuai dengan pengertiannya. Pada hakekatnya pengertian pendidikan adalah proses dealiktika manusia untuk mengembangkan akal pikirnya, digunakkan untuk mengatasi problem-problem sosial dalam masyarakat, serta menemukan hipotesa-hipotesa baru yang kontekstual terhadap perkembangan zaman.

Tapi apakah itu sudah sesuai dengan pendidikan di indonesia yang tidak ilmiah, tidak demokratis, dan tidak mengabdi pada rakyat???

Politik luar negri sangatlah berperan penting dalam hal ini,kebebasan berserikat di kampus masih dibatasi, dosen adalah orang yang paling berkuasa menunjukkan ketidak demokratis pendidikan, banyak sarjana yang menganggur saat selesai kuliah merupakan sinyal yang kuat atas tidak ilmiah nya ilmu yang dipelajari dikampus.Masih banyak hal yang lain: presensi 75% menekan mahasiswa untuk hanya memikirkan kuliah dan tidak bisa belajar menerapkan ilmunya untuk mengabdi pada negara, Kursi kayu dibeberapa kampus di yogyakarta yang selalu menjadi saksi lahirnya pejabat-pejabat negara yang tidak becus, bahkan kursi kayu di kampus uii fakultas hukum menjadi saksi lahirnya pemimpin pemberontakan GAM yang saat ini kursi itu masih digunakkan. Semua ini merupakan campur tangan dari US imperialis. Walaupun tidak luput dari sifat-sifat kapitalis pejabat saat ini sebagai kapitalis birokrat. Imperialis memiliki boneka yang saat ini sangat disyanginya di indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dan peliharaannya JUsuf kalla yang sebenarnya tidak cocok namanya disertai nama muhammad. Dengan boneka yang disyanginya itu US telah berjalan diatas jalan yang tergelar karpet merah dari sutra. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan presiden kita terlalu terang-terangan untuk menghancurkan pendidikan. Pasti ada dalang yang pintar untuk memainkan boneka rusak seperti sby-jk. Dalang itu tidak lain dan tidak bukan US imperialisme yang harus dihancurkan sampai ke akar-akarnya. Layak nya kawanan harimau yang lapar menerkam mangsanya dari belakang imperialis telah memporak-porandakan pendidikan di negri kita yang tercinta.
IMF yang telah mengatakan bahwa apabila anggaran pendidikan lebih dari 20% dari apbn dan apbd maka sektor-sektor lain akan terganggu, dan IMF juga telah memberikan solusi yang tidak pernah berubah dan selalu monoton yaitu: liberalisasi semua sektor dan rekonstruksi perbankan, dengan dalih cantiknya yaitu untuk mengatasi krisis ekonomi yang sedang berlangsung. Dengan tampang lugu,polos,dan jiwa yang setia bapak yang telah dipilih oleh rakyat susilo bambang yudhoyono telah merealisaikan mengesahkan SKB 4 mentri dan UU BHP(bikin hancur pendidikan).

Sabtu, 31 Januari 2009

KORBAN KEKEJAMAN IMPERIALISME

miskin atau dimiskinkan?!?!


Negara Indonesia tidak bisa dipungkiri oleh siapapun adalah negara yang kaya dalam segala aspek. Kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang murah dan terlatih.
Hal yang paling menyakitkan hati adalah tidak meratanya pembagian lahan yang ada di indonesia masih banyak rakyat yang tidak memiliki tanah tetapi di lain pihak beberapa orang yang memiliki ber hektar-hektar tanah. hal ini disebabkan tidak terrealisasikannya UU PA tentang pembagian tanah oleh pemerintah. Beberapa kasus rakyat yang tidak memiliki tanah dan modal disarankan untuk menganggur dan tidak bekerja. Telah dicanangkannya PNPM memang meringankan tetapi hal itu tidak menyelesaikan kontradiksi pokok yang ada dalam masyarakat. Terlalu banyaknya syarat-syarat yang dikeluarkan menyebabkan sulitnya penggunakkan PNPM itu, dan beban yang terlalu berat yang diberikan. karena orientasi PNPM sebenarnya tetap mencari keuntungan di lain pihak.

So, apakah rakyat malas bekerja untuk hidupnya. padahal soekarno pun mengatakn "orang hidup harus makan, yang dimakan hasil kerja, tidak kerja tidak makan, tidak makan berati mati, itu adalah UU kehidupan".

Tapi hal itu ditanpik keras dengan kenyataan yang ada bahwa giat nya ibu-ibu dipasar yang bekerja keras untuk hidup, tanpa pikir panjang mereka berangkat ke pasar pada saat pejabat-pejabat pemerintah dan presiden ataupun pada saat tetangganya yang kaya masih tertidur lelap dan memikirkan kemana kita akan shoping besok. Apakah ini yang ini yang dikatakan setiap orang bahwa rakyat indonesia malas?

JELAS BUKAN!!!!!!!!!!!!

Karena dilihat dari berbagai sisipun sangat bertentangan. Penghisapan besar-besaran atas hak milik rakyat oleh pemerintahan yang dipilih oleh rakyat jelas secara terang-terangan dilakukan. Mulai dijadikannya pendidikan yang merupakan hak rakyat diperdagangkan hingga tanah,air,dan sda yg milik hajat hidup orang banyak telah dikontrak asing. hal ini tidak bisa dikatakan tidak berpengaruh karena berbagai perampasan lahan telah dilakukan.


pada saat negara amerika latin menasionalisasi aset-aset negara, indonesia semakin girang menjualnya. Pada saat amerika latin membangun perumahan untuk orang-orang miskin, indonesia melakukan penggusuran tanpa di sertai penggantian lahan. pada saat Cuba memberikan biaya pendidikan gratis hingga S3 , indonesia melakukan komersialisasi pendidikan. pada saat US imperialis pun melakukan antisipasi karena rakyatnya banyak yang nganggur, indonesia melakukanPHK massal.


PEMILU 2009

Hari ini pemerintahan yang konyol sudah ada di negeri indonesia, pemerintahan yang selalu mengedepankan kepentingan pihak lain dibanding rakyat yang mendukungnya. pemerintahan rezim kepala batu SBY-JK dapat di tunjuk langsung batang hidungnya. dan dapat dijadikan pelampiasan secara terang-terangan atas kemiskinan yang merajalela di negeriku indonesia.

Pertanyaan yang pasti muncul:
Siapa pemimpin yang layak?

Bisa kita ketahui bahwa semenjak awal kemerdekaan indonesia menggunakan sistem pemilu hinnga saat ini. mulai dari presiden soekarno hingga presiden susilo bambang yudhoyono. Mulai tahun 1945 sampai 2009. sudah lam kita lepas dari penjajah .Tapi apa benar kita sudah lepas dari penjajah???? pertanyaan yang cukup kontroversial di semua kalangan. pada kenyataannya pemilu tidak merubah kesalahan-kesalahan yang ada. dapat di analisa dengan jelas bahwa dari tahun 1945 hingga sekarang kontradiksi pokok masyarakat indonesia belum terselesaikan. masih banyak rakyat yang mengeluh. Masih ada penindasan manusia atas manusia. masih ada kesenjangan sosial yang semakin hari semakin kental. hukum"yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin" masih berlaku. Kalau seperti itu apakah pemilu sudah menyelesaikan kontradiksi pokok manusia??? mudahnya kontradiksi pokok manusia itu tidak jauh dari makan.
Perubahan oleh para elite politik tidak banyak dan pada hakekatnya tidak ada perubahan sama sekali. Reformasi pun bisa dikatakan tidak berguna, berangkat dari keadan objektif saat ini yang merupakan keterpurukan, semakin girangnya indonesia dengan memperdagangkan pendidikan, menjual aset negara.

Lalu apakah sebaiknya golput??
berbagai capres dan wapres berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan, butuh keahlian untuk membedakan capres yang hanya ambisius dan capres yang ingin merubah negara.
menurut saya hal ini hanyalah sia-sia dan tidak berguna. karena yang seharusnya dilakukan pemerintah harus menasionalisasi aset negara dan mengelolanya untuk kepentingan rakyat. sesuai yang sudah ditetapkan dalam UUD'45.
tapi tahap ini tidak semudah membalikkan telapak tangan atau semudah mengatakannya, mengembalikan aset-aset yang seharusnya dikelola oleh negara dan dipergunakkan untuk hajat hidup orang banyak, berarti harus melibatkan peranan masyarakat di indonesia. apabila sudah terjadi nasionalisasi maka dapat dipastikan investor asing akan menarik investasinya bahkan mengambil alat produksi. apabila alat produksi tidak ada maka perusahaan akan macet. ini merupakan tahapan proses untuk kembalinya aset negara dan kemakmuran rakyat. Untuk menunggu proses produksi diperlukan waktu yang relatif lama. dari situ akan timbul pergolakan rakyat, anagka kriminalitas pun akan meningkat. sehingga dibutuhkan kesadaran rakyat untuk melakukan hal ini. Kesimpulannya walaupun ada pemimpin yang berani melakukan perubahan untuk mengembalikan aset negara tanpa disertai kesadaran masyarakat tidak akan berhasil bahkan akan menyebabkan hal yang fatal.