Sabtu, 31 Januari 2009

PEMILU 2009

Hari ini pemerintahan yang konyol sudah ada di negeri indonesia, pemerintahan yang selalu mengedepankan kepentingan pihak lain dibanding rakyat yang mendukungnya. pemerintahan rezim kepala batu SBY-JK dapat di tunjuk langsung batang hidungnya. dan dapat dijadikan pelampiasan secara terang-terangan atas kemiskinan yang merajalela di negeriku indonesia.

Pertanyaan yang pasti muncul:
Siapa pemimpin yang layak?

Bisa kita ketahui bahwa semenjak awal kemerdekaan indonesia menggunakan sistem pemilu hinnga saat ini. mulai dari presiden soekarno hingga presiden susilo bambang yudhoyono. Mulai tahun 1945 sampai 2009. sudah lam kita lepas dari penjajah .Tapi apa benar kita sudah lepas dari penjajah???? pertanyaan yang cukup kontroversial di semua kalangan. pada kenyataannya pemilu tidak merubah kesalahan-kesalahan yang ada. dapat di analisa dengan jelas bahwa dari tahun 1945 hingga sekarang kontradiksi pokok masyarakat indonesia belum terselesaikan. masih banyak rakyat yang mengeluh. Masih ada penindasan manusia atas manusia. masih ada kesenjangan sosial yang semakin hari semakin kental. hukum"yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin" masih berlaku. Kalau seperti itu apakah pemilu sudah menyelesaikan kontradiksi pokok manusia??? mudahnya kontradiksi pokok manusia itu tidak jauh dari makan.
Perubahan oleh para elite politik tidak banyak dan pada hakekatnya tidak ada perubahan sama sekali. Reformasi pun bisa dikatakan tidak berguna, berangkat dari keadan objektif saat ini yang merupakan keterpurukan, semakin girangnya indonesia dengan memperdagangkan pendidikan, menjual aset negara.

Lalu apakah sebaiknya golput??
berbagai capres dan wapres berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan, butuh keahlian untuk membedakan capres yang hanya ambisius dan capres yang ingin merubah negara.
menurut saya hal ini hanyalah sia-sia dan tidak berguna. karena yang seharusnya dilakukan pemerintah harus menasionalisasi aset negara dan mengelolanya untuk kepentingan rakyat. sesuai yang sudah ditetapkan dalam UUD'45.
tapi tahap ini tidak semudah membalikkan telapak tangan atau semudah mengatakannya, mengembalikan aset-aset yang seharusnya dikelola oleh negara dan dipergunakkan untuk hajat hidup orang banyak, berarti harus melibatkan peranan masyarakat di indonesia. apabila sudah terjadi nasionalisasi maka dapat dipastikan investor asing akan menarik investasinya bahkan mengambil alat produksi. apabila alat produksi tidak ada maka perusahaan akan macet. ini merupakan tahapan proses untuk kembalinya aset negara dan kemakmuran rakyat. Untuk menunggu proses produksi diperlukan waktu yang relatif lama. dari situ akan timbul pergolakan rakyat, anagka kriminalitas pun akan meningkat. sehingga dibutuhkan kesadaran rakyat untuk melakukan hal ini. Kesimpulannya walaupun ada pemimpin yang berani melakukan perubahan untuk mengembalikan aset negara tanpa disertai kesadaran masyarakat tidak akan berhasil bahkan akan menyebabkan hal yang fatal.

3 komentar:

  1. Pemilu 2009, Pemilu paling buruk, paling boros.....

    BalasHapus
  2. Pemilu 2009, pemilu paling buruk, sistemnya bikin bingung, paling boros lagi...

    BalasHapus
  3. bukan cuma itu tapi jugak tidak akan menyelesaikan masalah.
    pemilu bak pemilihan artis baru untuk memerankan peran yang sama, jadi mana mungkin da perubahan.

    BalasHapus